BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Menyakinkan
setiap orang khusus pada setiap guru, lebih-lebih pada guru pendidikan Jasmani
dan olahraga bahwa pekerjaannya merupakan pekerjaan professional merupakan
upaya dilakukan dalam rangka mencapai standar proses pendidikan sesuai dengan
harapan. Ada yang beranggapan setiap orang bisa menjadi guru, walaupaun mereka
tidak memahami ilmu keguruan dapat saja dianggap sebagaoi guru, asal paham
materi pelajaran yang akan diajarakannya, memahami pelajaran praktek olahraganya.
Apabila mengajar dianggap hanya sebagai proses penyampaian materi pelajaran,
pendapat semacam itu ada benarnya. Konsep mengajar yang demikian tuntutannya
sangat sederhana, yaitu asal paham informasi yang akan diajarkan kepada siswa,
maka ia dapat mejadi guru. Oleh karena itu, dalam proses mengajar terdapat
kegiatan membimbing siswa agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas
perkembangannya, melatih keterampilan, baik keterampilan intelektual maupun
keterampilan motorik sehingga siswa dapat dan berani hidup di masyarakat yang
cepat berubah dan penuh persaingan, memotivasi siswa agar dapat memecahkan
berbagai persoalan hidup dalam masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan,
membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif dan lain sebagainya.
Dengan
demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak
mungkin dimiliki oleh seorang yang bukan guru. Itulah sebab seorang guru adalah
pekerjaan professional yang membutuhkan kemampuan khusus hasil proses
pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan guru. Seorang guru dapat dikatakan telah
memberikan pembelajaran jika terjadi perubahan tingkah laku terhadap siswanya
tentunya kearah yang positif, juga menjadikan siswanya tahu dan mengerti
tentang ilmu pengetahuan yang disampaikan. Selain itu, hal yang perlu
diperhatikan seorang guru adalah memperhatikan tahapan evaluasi pembelajaran
supaya dapat memberikan penilaian yang baik bagi siswanya.
Disamping guru merupakan ujung tombak dalam dunia pendidikan
salah satu hal harus dimiliki seorang guru adalah Guru sebagai Evaluator, sebagai evaluator, guru berperan untuk
mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaranyang telah
dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan peranannya sebagai evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menentukan keberhasilan siswa dalam
menyerap materi. Kedua, untuk
menetukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah
diprogramkan.
B.
Rumusan masalah
Dari latar belakang diuraikan di atan maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Apa pentingnya seorang guru
melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik ?
2. Apa yang dimaksud dengan penilaian,
pengukuran dan evaluasi ?
3. Apa peran guru dalam evaluasi ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini:
1. Mengetahui pengertian evaluasi
pembelajaran
2. Mengetahui maksud dari penilaian,
pengukuran dan evaluasi
3. Mengetahui pentingnya seorang guru
dalam melakukan evaluasi dan pembelajaran
4. Mengetahui peran guru dalam evaluasi
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan
salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
proses belajar mengajar. Menurut para ahli yang mengemukakan pengertian
evaluasi antara lain Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses
untuk memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan,
keputusan,unjuk kerja, proses, orang, maupun objek. Menurut Wand dan Brown,
evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian evaluasi adalah
proses yang sistematis dalam menentukan nilai atau tujuan tertentu. Adapun
pengertian dari evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kemampuan belajar siswa
atau yang biasa disebut peserta didik yang dilakukan secara berkala, baik
berupa ujian tes tertulis maupun tidak tertulis sebagai pertanggungjawaban
seorang guru dalam melakasanakan pembelajran. Karakteristik siswa yang
dijadikan penilaian adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan),
Afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).
B.
Pentingnya Seorang Guru Melakukan
Evaluasi Pelajaran Dengan Baik
Seorang guru dapat dikatakan berhasil dalam memberikan
pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau
pengetahuan siswa ke arah yang lebih positif atau lebih baik. Oleh karena itu,
guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan siswanya. Oleh sebab
itu, sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi siswanya dengan car yang
baik dan objektif. Sesuai dengan salah satu peran guru yang disebutkan bahwa
guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh mana proses belajar
dilakukan selain itu guru dharus dapat mengoreksi apakah cara pembelajarannya
itu harus diperbaiki atau dipertahankan.
Pentingnya
evaluasi bagi guru bertujuan untuk:
a. Menggambarkan
kemampuan belajar siswa
b.
mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
c.
Menentukan tindak lanjut hasil penilaian (akan diperbaiki atau dipertahankan)
d.
memberikan pertanggungjawaban
Adapun
prosedur dalam membuat evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Membuat perencanaan:
- Merumuskan tujuan
evaluasi
- Menyusun kisi-kisi
- Menulis soal
- Uji coba dan menganalisis
soal
- Revisi dan merakit soal
b.
Pengumpulan data
c.
Pengoalahan dan Penafsiran
d.
Laporan
e. Pemanfaatan Evaluasi.
C. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Menurut Wiersma dan Jurs
mengemukakan perbedaan antara evaluasi pengukuran dan penilaian. Mereka berpendapat
bahwa Evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan
penilaian.Evaluasi memiliki cakupan yang luas.
1. Pengukuran
Pengukuran (Measurment)
merupakan suatu proses dalam menentukan kuantitas. Dalam proses pembelajaran
diartikan sebagai pemberian angka pada status atribut atau karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau
formulasi yang jelas.. Definisi pengukuran menurut beberapa ahli antara
lain:
·
Menurut Mahrens; pengukuran dapat diartikan
sebagai informasi berupa angka yang diperoleh melalui proses tertentu.
·
Menurut Suharsimi Arikunto; pengukuran adalah
membandingkan sesuatu dengan suatu
ukuran.
·
Menurut Lien; pengukuran adalah sejumlah data
yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan
analisis dan interpretasi.
2.
Penilaian
Penilaian atau Assessment
merupakan Peroses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
kualitas yaitu nilai dan arti dari hasil belajar peserta didik atau pengambilan
keputusan dapat dikatakan baik atau tidaknya sesuai dengan kriteria.
Adapun menurut beberapa
ahli tentang pengertian penilaian adalah sebagai berikut:
·
Menurut Suharsimi Arikunto; menilai adalah
mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan baik, penilaian yang bersifat
kuantitatif
·
Menurut Mahrens; penilaian adalah suatu
pertimbangn professional atau proses yang memungkinkan seseorang untuk membuat
suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu
3.
Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu
proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar.
Adapun
pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian evaluasi adalah sebagi berikut:
·
Menurut Norman E. Grounloud; evaluasi dalah
suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisien
kegiatan belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang
telah ditetapkan.
·
Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown;
evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu
yang berkenaan dengan pendidikan.
·
Evaluasi adalah proses pengukuran dan
penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang.
4.
Tes
Tes berasal
dari bahasa latin “testum” yang
berarti sebuah piringan atau jambangan dari tanah liat. Istilah ini
dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai
metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan
tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas kepada seseorang atau untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pada hakikatnya tes adalah suatu alat
yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Dengan
demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur.
Fungsi tes adalah:
·
Sebagai salah satu alat ukur keberhasilan
bagi siswa.
·
Sebagai alat ukur keberhasilan pengajaran
bagi guru.
Dalam hal ini hubungan dari
evaluasi, pengukuran tes dan penilaian dapat digambarkan seperti berikut ini :
Dari gambar di atas dapat
diketahui bahwa evaluasi memiliki cakupan yang luas dalam pembelajaran. Gambar
di atas dapat diuraikan bahwa dalam evaluasi pembelajaran ada komponen-komponen
untuk melakukan evaluasi tersebut yaitu penilaian. Dalam penilaian kita
melakukan suatu proses yang dinamakan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan
dengan cara memberikan tes kepada siswa, baik itu tertulis maupun tidak
tertulis.
Sebenarnya
antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya
sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya
Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu
aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang
ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.
Sebagai suatu kegiatan yang
bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa,evaluasi memegang peranan yang
sangat penting. Sebab melalui evaluasi guru dapat menentukan apakah siswa yang
diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka
layak diberikan program pembelajaran baru, atau malah sebaliknya siswa yang
belum mencapai standar minimal, sehingga mereka perlu diberikan program
remedial. Sering guru beranggapan bahwa evaluasi sama sengan melakukan tes,
artinya guru telah melakukan tes. Hal ini tentu kurang tepat, sebab evaluasi
adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau makna tertentu pada sesuatu
yang di evaluasi.
Kelemahan yang sering
terjadi sehubungandengan pelaksanaan evaluasi selama ini adalah guru dalam
menentukan keberhasilan siswa terbatas pada hasiltes yang biasa dilakukan
secara tertulis, akibatnya sasaran pembelajaran hanya terbatas pada kemampuan
siswa untuk mengisi soal-soal yang biasa keluar dalam tes. Disamping itu untuk
meningkatnkan kualitas pembelajaran, evaluasi itu juga sebaiknya dilakukan
bukan hanya terhadap hasil belajar, akan tetapi juga proses belajar. Hal ini
sangat penting sebab evaluasi terhadap proses belajar pada dasarnya tertuju
pada keterampilan intelektual secara nyata.
Selain itu evaluasi
dilakukan bukan hanya untuk menentukan keberhasilan seorang siswa, akan tetapi
dapat digunakan untuk menilai kinerja guru itu sendiri. Berdasarkan hasil
evaluasi apakah guru telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
perencanaan atau belum, apa sajalah yang perlu diperbaiki. Evaluasi untuk
menentukan keberhasilan guru tentu saja tidak sekompleks untuk menilai
keberhasilan siswa, baik dilihat dari aspek waktu pelaksaan maupun dilihat dari
aspek pelaksaannya. Biasanya evaluasi ini dilakukan setelah proses pembelajaran
berakhir.
Pekerjaan sebagai guru
pendidikan jasmani & olahraga sebagai sebuah profesi memerlukan persyaratan
tertentu ynag harus dipenuhi, baik syarat akademik maupun professional.
Pemberlakuan standar kemampuan minimaldalam batas-batas tertentu merupakan
tuntutan bagi keberadaan sebuah profesi, termasuk juga profesi guru pendidikan
jasmani dan olahraga.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Evaluasi dapat dikatakan
sebagai suatu proses untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang telah
ditentukan. Evaluasi sangat berguna sekali baik bagi guru maupun bagi siswa.
Bagi seorang guru atau pendidik evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur apakah
guru itu berhasil atau tidak dalam memberikan pengajarannya. Pengajaran dapat
dikatakan berhasil apabila terlihat perubahan tingkah laku atau perubahan siswa
ke arah yang lebih baik. Sedangkan bagi siswa evaluasi berfungsi sebagai tolak
ukur dirinya dalam belajar, mampu tidaknya siswa menerima evaluasi yang telah
ditentukan oleh guru, maksimal atau belum siswa itu mengikuti pembelajaran.
Peningkatan kemampuan
profesinalisme guru pendidikan jasmani dan olahraga merupakan tuntutan yang
tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam menghadapi tantangan yang sangat
kompetitif.
Sebagai
seorang pendidik sangat penting guru memahami evaluasi pembelajaran dan
mengetahui komponen yang ada di dalamnya. Selain guru harus memiliki
pengetahuan yang luas guru juga harus terampil dalam memberikan pengajaran.
Evaluasi pembelajaran juga harus dilakukan oleh seorang guru untuk menentukan
tahap perlu dilakukan oleh seorang pendidik untuk menentukan kualitas
pembelajaran apakah pembelajaran itu perlu diperbaiki atau dipertahankan.
Guru sebagai pendidik dan
tenaga kependidikan, harus menyadari bahwa yang melekat padanya adalah; (1)
Guru sebagai jabatan profesionalisme adalah pekerjaan professional yang
membutuhan kemampuan khusus hasil proses pendidikan keguruan, (2) Guru sebagai
sumber belajar dan sumber fasilitator, (3) Guru sebagai pengelolah dan juga
sebagai demonstrator, (4) Guru sebagai pembimbing, dan (5) Guru sebagai
motivator, dan juga sebagai evaluator.
Evaluasi
memiliki cakupan sistem yang luas. Yang termasuk di dalamnya adalah penilaian,
pengukuran, dan tes. antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga
perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek.
Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau
hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas
mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun
eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad
paturusi. Manajemen pendidikan jasmani
dan olahraga. Jakarta: PT Rineka cipta, 2012
http://shantinoviani92.blogspot.com/2012/03/pentingnya-evaluasi-pembelajaran-dalam.html