Selasa, 07 April 2015



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Menyakinkan setiap orang khusus pada setiap guru, lebih-lebih pada guru pendidikan Jasmani dan olahraga bahwa pekerjaannya merupakan pekerjaan professional merupakan upaya dilakukan dalam rangka mencapai standar proses pendidikan sesuai dengan harapan. Ada yang beranggapan setiap orang bisa menjadi guru, walaupaun mereka tidak memahami ilmu keguruan dapat saja dianggap sebagaoi guru, asal paham materi pelajaran yang akan diajarakannya, memahami pelajaran praktek olahraganya. Apabila mengajar dianggap hanya sebagai proses penyampaian materi pelajaran, pendapat semacam itu ada benarnya. Konsep mengajar yang demikian tuntutannya sangat sederhana, yaitu asal paham informasi yang akan diajarkan kepada siswa, maka ia dapat mejadi guru. Oleh karena itu, dalam proses mengajar terdapat kegiatan membimbing siswa agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya, melatih keterampilan, baik keterampilan intelektual maupun keterampilan motorik sehingga siswa dapat dan berani hidup di masyarakat yang cepat berubah dan penuh persaingan, memotivasi siswa agar dapat memecahkan berbagai persoalan hidup dalam masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan, membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif dan lain sebagainya.
Dengan demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang yang bukan guru. Itulah sebab seorang guru adalah pekerjaan professional yang membutuhkan kemampuan khusus hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan guru. Seorang guru dapat dikatakan telah memberikan pembelajaran jika terjadi perubahan tingkah laku terhadap siswanya tentunya kearah yang positif, juga menjadikan siswanya tahu dan mengerti tentang ilmu pengetahuan yang disampaikan. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan seorang guru adalah memperhatikan tahapan evaluasi pembelajaran supaya dapat memberikan penilaian yang baik bagi siswanya.
Disamping guru merupakan ujung tombak dalam dunia pendidikan salah satu hal harus dimiliki seorang guru adalah Guru sebagai Evaluator, sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaranyang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan peranannya sebagai evaluator. Pertama,  untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi. Kedua, untuk menetukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.
B.     Rumusan masalah
Dari latar belakang diuraikan di atan maka rumusan masalahnya adalah:
1.      Apa pentingnya seorang guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik ?
2.      Apa yang dimaksud dengan penilaian, pengukuran dan evaluasi ?
3.      Apa peran guru dalam evaluasi ?
C.    Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini:
1.      Mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran
2.      Mengetahui maksud dari penilaian, pengukuran dan evaluasi
3.      Mengetahui pentingnya seorang guru dalam melakukan evaluasi dan pembelajaran
4.      Mengetahui peran guru dalam evaluasi pembelajaran






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Menurut para ahli yang mengemukakan pengertian evaluasi antara lain Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan,unjuk kerja, proses, orang, maupun objek. Menurut Wand dan Brown, evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian evaluasi adalah proses yang sistematis dalam menentukan nilai atau tujuan tertentu. Adapun pengertian dari evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kemampuan belajar siswa atau yang biasa disebut peserta didik  yang dilakukan secara berkala, baik berupa ujian tes tertulis maupun tidak tertulis sebagai pertanggungjawaban seorang guru dalam melakasanakan pembelajran. Karakteristik siswa yang dijadikan penilaian adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan), Afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).
B.     Pentingnya Seorang Guru Melakukan Evaluasi Pelajaran Dengan Baik
Seorang guru dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau pengetahuan siswa ke arah yang lebih positif atau lebih baik. Oleh karena itu, guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan siswanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi siswanya dengan car yang baik dan objektif. Sesuai dengan salah satu peran guru yang disebutkan bahwa guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dilakukan selain itu guru dharus dapat mengoreksi apakah cara pembelajarannya itu harus diperbaiki atau dipertahankan.


            Pentingnya evaluasi bagi guru bertujuan untuk:
a. Menggambarkan kemampuan belajar siswa
b. mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian (akan diperbaiki atau dipertahankan)
d. memberikan pertanggungjawaban
Adapun prosedur dalam membuat evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan:
- Merumuskan tujuan evaluasi
- Menyusun kisi-kisi
- Menulis soal
- Uji coba dan menganalisis soal
- Revisi dan merakit soal
b. Pengumpulan data
c. Pengoalahan dan Penafsiran
d. Laporan
e. Pemanfaatan Evaluasi.
C. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Menurut Wiersma dan Jurs mengemukakan perbedaan antara evaluasi pengukuran dan penilaian. Mereka berpendapat bahwa Evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan penilaian.Evaluasi memiliki cakupan yang luas.
1.      Pengukuran
Pengukuran (Measurment) merupakan suatu proses dalam menentukan kuantitas. Dalam proses pembelajaran diartikan sebagai pemberian angka pada status atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.. Definisi  pengukuran menurut beberapa ahli antara lain:
·         Menurut Mahrens; pengukuran dapat diartikan sebagai informasi berupa angka yang diperoleh melalui proses tertentu.
·         Menurut Suharsimi Arikunto; pengukuran adalah membandingkan   sesuatu dengan suatu ukuran.
·         Menurut Lien; pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.
2.      Penilaian
Penilaian atau Assessment merupakan Peroses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan kualitas yaitu nilai dan arti dari hasil belajar peserta didik atau pengambilan keputusan dapat dikatakan baik atau tidaknya sesuai dengan kriteria.
Adapun menurut beberapa ahli tentang pengertian penilaian adalah sebagai berikut:
·         Menurut Suharsimi Arikunto; menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu  dengan baik, penilaian yang bersifat kuantitatif
·         Menurut Mahrens; penilaian adalah suatu pertimbangn professional atau proses yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu
3.      Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar.
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian evaluasi adalah sebagi berikut:
·         Menurut Norman E. Grounloud; evaluasi dalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisien kegiatan belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan.
·         Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown; evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan.
·         Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang.
4.      Tes
Tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piringan atau jambangan dari tanah liat. Istilah ini dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pada hakikatnya tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Dengan demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur.
Fungsi tes adalah:
·         Sebagai salah satu alat ukur keberhasilan bagi siswa.
·         Sebagai alat ukur keberhasilan pengajaran bagi guru.
Dalam hal ini hubungan dari evaluasi, pengukuran tes dan penilaian dapat digambarkan seperti berikut ini :
https://khayasar.files.wordpress.com/2013/10/evaluasi-pembelajaran.jpg




Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa evaluasi memiliki cakupan yang luas dalam pembelajaran. Gambar di atas dapat diuraikan bahwa dalam evaluasi pembelajaran ada komponen-komponen untuk melakukan evaluasi tersebut yaitu penilaian. Dalam penilaian kita melakukan suatu proses yang dinamakan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memberikan tes kepada siswa, baik itu tertulis maupun tidak tertulis.
Sebenarnya antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.
Sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa,evaluasi memegang peranan yang sangat penting. Sebab melalui evaluasi guru dapat menentukan apakah siswa yang diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka layak diberikan program pembelajaran baru, atau malah sebaliknya siswa yang belum mencapai standar minimal, sehingga mereka perlu diberikan program remedial. Sering guru beranggapan bahwa evaluasi sama sengan melakukan tes, artinya guru telah melakukan tes. Hal ini tentu kurang tepat, sebab evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau makna tertentu pada sesuatu yang di evaluasi.
Kelemahan yang sering terjadi sehubungandengan pelaksanaan evaluasi selama ini adalah guru dalam menentukan keberhasilan siswa terbatas pada hasiltes yang biasa dilakukan secara tertulis, akibatnya sasaran pembelajaran hanya terbatas pada kemampuan siswa untuk mengisi soal-soal yang biasa keluar dalam tes. Disamping itu untuk meningkatnkan kualitas pembelajaran, evaluasi itu juga sebaiknya dilakukan bukan hanya terhadap hasil belajar, akan tetapi juga proses belajar. Hal ini sangat penting sebab evaluasi terhadap proses belajar pada dasarnya tertuju pada keterampilan intelektual secara nyata.
Selain itu evaluasi dilakukan bukan hanya untuk menentukan keberhasilan seorang siswa, akan tetapi dapat digunakan untuk menilai kinerja guru itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi apakah guru telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan atau belum, apa sajalah yang perlu diperbaiki. Evaluasi untuk menentukan keberhasilan guru tentu saja tidak sekompleks untuk menilai keberhasilan siswa, baik dilihat dari aspek waktu pelaksaan maupun dilihat dari aspek pelaksaannya. Biasanya evaluasi ini dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir.
Pekerjaan sebagai guru pendidikan jasmani & olahraga sebagai sebuah profesi memerlukan persyaratan tertentu ynag harus dipenuhi, baik syarat akademik maupun professional. Pemberlakuan standar kemampuan minimaldalam batas-batas tertentu merupakan tuntutan bagi keberadaan sebuah profesi, termasuk juga profesi guru pendidikan jasmani dan olahraga.



















 BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Evaluasi dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi sangat berguna sekali baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi seorang guru atau pendidik evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur apakah guru itu berhasil atau tidak dalam memberikan pengajarannya. Pengajaran dapat dikatakan berhasil apabila terlihat perubahan tingkah laku atau perubahan siswa ke arah yang lebih baik. Sedangkan bagi siswa evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur dirinya dalam belajar, mampu tidaknya siswa menerima evaluasi yang telah ditentukan oleh guru, maksimal atau belum siswa itu mengikuti pembelajaran.
Peningkatan kemampuan profesinalisme guru pendidikan jasmani dan olahraga merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam menghadapi tantangan yang sangat kompetitif.
Sebagai seorang pendidik sangat penting guru memahami evaluasi pembelajaran dan mengetahui komponen yang ada di dalamnya. Selain guru harus memiliki pengetahuan yang luas guru juga harus terampil dalam memberikan pengajaran. Evaluasi pembelajaran juga harus dilakukan oleh seorang guru untuk menentukan tahap perlu dilakukan oleh seorang pendidik untuk menentukan kualitas pembelajaran apakah pembelajaran itu perlu diperbaiki atau dipertahankan.
Guru sebagai pendidik dan tenaga kependidikan, harus menyadari bahwa yang melekat padanya adalah; (1) Guru sebagai jabatan profesionalisme adalah pekerjaan professional yang membutuhan kemampuan khusus hasil proses pendidikan keguruan, (2) Guru sebagai sumber belajar dan sumber fasilitator, (3) Guru sebagai pengelolah dan juga sebagai demonstrator, (4) Guru sebagai pembimbing, dan (5) Guru sebagai motivator, dan juga sebagai evaluator.
Evaluasi memiliki cakupan sistem yang luas. Yang termasuk di dalamnya adalah penilaian, pengukuran, dan tes. antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.


















DAFTAR PUSTAKA

Achmad paturusi. Manajemen pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta: PT Rineka cipta, 2012
http://shantinoviani92.blogspot.com/2012/03/pentingnya-evaluasi-pembelajaran-dalam.html



Peeran Guru Dalam Evaluasi Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Menyakinkan setiap orang khusus pada setiap guru, lebih-lebih pada guru pendidikan Jasmani dan olahraga bahwa pekerjaannya merupakan pekerjaan professional merupakan upaya dilakukan dalam rangka mencapai standar proses pendidikan sesuai dengan harapan. Ada yang beranggapan setiap orang bisa menjadi guru, walaupaun mereka tidak memahami ilmu keguruan dapat saja dianggap sebagaoi guru, asal paham materi pelajaran yang akan diajarakannya, memahami pelajaran praktek olahraganya. Apabila mengajar dianggap hanya sebagai proses penyampaian materi pelajaran, pendapat semacam itu ada benarnya. Konsep mengajar yang demikian tuntutannya sangat sederhana, yaitu asal paham informasi yang akan diajarkan kepada siswa, maka ia dapat mejadi guru. Oleh karena itu, dalam proses mengajar terdapat kegiatan membimbing siswa agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya, melatih keterampilan, baik keterampilan intelektual maupun keterampilan motorik sehingga siswa dapat dan berani hidup di masyarakat yang cepat berubah dan penuh persaingan, memotivasi siswa agar dapat memecahkan berbagai persoalan hidup dalam masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan, membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif dan lain sebagainya.
Dengan demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang yang bukan guru. Itulah sebab seorang guru adalah pekerjaan professional yang membutuhkan kemampuan khusus hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan guru. Seorang guru dapat dikatakan telah memberikan pembelajaran jika terjadi perubahan tingkah laku terhadap siswanya tentunya kearah yang positif, juga menjadikan siswanya tahu dan mengerti tentang ilmu pengetahuan yang disampaikan. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan seorang guru adalah memperhatikan tahapan evaluasi pembelajaran supaya dapat memberikan penilaian yang baik bagi siswanya.
Disamping guru merupakan ujung tombak dalam dunia pendidikan salah satu hal harus dimiliki seorang guru adalah Guru sebagai Evaluator, sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaranyang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan peranannya sebagai evaluator. Pertama,  untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi. Kedua, untuk menetukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.
B.     Rumusan masalah
Dari latar belakang diuraikan di atan maka rumusan masalahnya adalah:
1.      Apa pentingnya seorang guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik ?
2.      Apa yang dimaksud dengan penilaian, pengukuran dan evaluasi ?
3.      Apa peran guru dalam evaluasi ?
C.    Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini:
1.      Mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran
2.      Mengetahui maksud dari penilaian, pengukuran dan evaluasi
3.      Mengetahui pentingnya seorang guru dalam melakukan evaluasi dan pembelajaran
4.      Mengetahui peran guru dalam evaluasi pembelajaran






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Menurut para ahli yang mengemukakan pengertian evaluasi antara lain Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan,unjuk kerja, proses, orang, maupun objek. Menurut Wand dan Brown, evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian evaluasi adalah proses yang sistematis dalam menentukan nilai atau tujuan tertentu. Adapun pengertian dari evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kemampuan belajar siswa atau yang biasa disebut peserta didik  yang dilakukan secara berkala, baik berupa ujian tes tertulis maupun tidak tertulis sebagai pertanggungjawaban seorang guru dalam melakasanakan pembelajran. Karakteristik siswa yang dijadikan penilaian adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan), Afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).
B.     Pentingnya Seorang Guru Melakukan Evaluasi Pelajaran Dengan Baik
Seorang guru dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau pengetahuan siswa ke arah yang lebih positif atau lebih baik. Oleh karena itu, guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan siswanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi siswanya dengan car yang baik dan objektif. Sesuai dengan salah satu peran guru yang disebutkan bahwa guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dilakukan selain itu guru dharus dapat mengoreksi apakah cara pembelajarannya itu harus diperbaiki atau dipertahankan.


            Pentingnya evaluasi bagi guru bertujuan untuk:
a. Menggambarkan kemampuan belajar siswa
b. mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian (akan diperbaiki atau dipertahankan)
d. memberikan pertanggungjawaban
Adapun prosedur dalam membuat evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan:
- Merumuskan tujuan evaluasi
- Menyusun kisi-kisi
- Menulis soal
- Uji coba dan menganalisis soal
- Revisi dan merakit soal
b. Pengumpulan data
c. Pengoalahan dan Penafsiran
d. Laporan
e. Pemanfaatan Evaluasi.
C. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Menurut Wiersma dan Jurs mengemukakan perbedaan antara evaluasi pengukuran dan penilaian. Mereka berpendapat bahwa Evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan penilaian.Evaluasi memiliki cakupan yang luas.
1.      Pengukuran
Pengukuran (Measurment) merupakan suatu proses dalam menentukan kuantitas. Dalam proses pembelajaran diartikan sebagai pemberian angka pada status atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.. Definisi  pengukuran menurut beberapa ahli antara lain:
·         Menurut Mahrens; pengukuran dapat diartikan sebagai informasi berupa angka yang diperoleh melalui proses tertentu.
·         Menurut Suharsimi Arikunto; pengukuran adalah membandingkan   sesuatu dengan suatu ukuran.
·         Menurut Lien; pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.
2.      Penilaian
Penilaian atau Assessment merupakan Peroses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan kualitas yaitu nilai dan arti dari hasil belajar peserta didik atau pengambilan keputusan dapat dikatakan baik atau tidaknya sesuai dengan kriteria.
Adapun menurut beberapa ahli tentang pengertian penilaian adalah sebagai berikut:
·         Menurut Suharsimi Arikunto; menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu  dengan baik, penilaian yang bersifat kuantitatif
·         Menurut Mahrens; penilaian adalah suatu pertimbangn professional atau proses yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu
3.      Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar.
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian evaluasi adalah sebagi berikut:
·         Menurut Norman E. Grounloud; evaluasi dalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisien kegiatan belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan.
·         Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown; evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan.
·         Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang.
4.      Tes
Tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piringan atau jambangan dari tanah liat. Istilah ini dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pada hakikatnya tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Dengan demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur.
Fungsi tes adalah:
·         Sebagai salah satu alat ukur keberhasilan bagi siswa.
·         Sebagai alat ukur keberhasilan pengajaran bagi guru.
Dalam hal ini hubungan dari evaluasi, pengukuran tes dan penilaian dapat digambarkan seperti berikut ini :
https://khayasar.files.wordpress.com/2013/10/evaluasi-pembelajaran.jpg




Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa evaluasi memiliki cakupan yang luas dalam pembelajaran. Gambar di atas dapat diuraikan bahwa dalam evaluasi pembelajaran ada komponen-komponen untuk melakukan evaluasi tersebut yaitu penilaian. Dalam penilaian kita melakukan suatu proses yang dinamakan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memberikan tes kepada siswa, baik itu tertulis maupun tidak tertulis.
Sebenarnya antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.
Sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa,evaluasi memegang peranan yang sangat penting. Sebab melalui evaluasi guru dapat menentukan apakah siswa yang diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka layak diberikan program pembelajaran baru, atau malah sebaliknya siswa yang belum mencapai standar minimal, sehingga mereka perlu diberikan program remedial. Sering guru beranggapan bahwa evaluasi sama sengan melakukan tes, artinya guru telah melakukan tes. Hal ini tentu kurang tepat, sebab evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau makna tertentu pada sesuatu yang di evaluasi.
Kelemahan yang sering terjadi sehubungandengan pelaksanaan evaluasi selama ini adalah guru dalam menentukan keberhasilan siswa terbatas pada hasiltes yang biasa dilakukan secara tertulis, akibatnya sasaran pembelajaran hanya terbatas pada kemampuan siswa untuk mengisi soal-soal yang biasa keluar dalam tes. Disamping itu untuk meningkatnkan kualitas pembelajaran, evaluasi itu juga sebaiknya dilakukan bukan hanya terhadap hasil belajar, akan tetapi juga proses belajar. Hal ini sangat penting sebab evaluasi terhadap proses belajar pada dasarnya tertuju pada keterampilan intelektual secara nyata.
Selain itu evaluasi dilakukan bukan hanya untuk menentukan keberhasilan seorang siswa, akan tetapi dapat digunakan untuk menilai kinerja guru itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi apakah guru telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan atau belum, apa sajalah yang perlu diperbaiki. Evaluasi untuk menentukan keberhasilan guru tentu saja tidak sekompleks untuk menilai keberhasilan siswa, baik dilihat dari aspek waktu pelaksaan maupun dilihat dari aspek pelaksaannya. Biasanya evaluasi ini dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir.
Pekerjaan sebagai guru pendidikan jasmani & olahraga sebagai sebuah profesi memerlukan persyaratan tertentu ynag harus dipenuhi, baik syarat akademik maupun professional. Pemberlakuan standar kemampuan minimaldalam batas-batas tertentu merupakan tuntutan bagi keberadaan sebuah profesi, termasuk juga profesi guru pendidikan jasmani dan olahraga.



















 BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Evaluasi dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi sangat berguna sekali baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi seorang guru atau pendidik evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur apakah guru itu berhasil atau tidak dalam memberikan pengajarannya. Pengajaran dapat dikatakan berhasil apabila terlihat perubahan tingkah laku atau perubahan siswa ke arah yang lebih baik. Sedangkan bagi siswa evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur dirinya dalam belajar, mampu tidaknya siswa menerima evaluasi yang telah ditentukan oleh guru, maksimal atau belum siswa itu mengikuti pembelajaran.
Peningkatan kemampuan profesinalisme guru pendidikan jasmani dan olahraga merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam menghadapi tantangan yang sangat kompetitif.
Sebagai seorang pendidik sangat penting guru memahami evaluasi pembelajaran dan mengetahui komponen yang ada di dalamnya. Selain guru harus memiliki pengetahuan yang luas guru juga harus terampil dalam memberikan pengajaran. Evaluasi pembelajaran juga harus dilakukan oleh seorang guru untuk menentukan tahap perlu dilakukan oleh seorang pendidik untuk menentukan kualitas pembelajaran apakah pembelajaran itu perlu diperbaiki atau dipertahankan.
Guru sebagai pendidik dan tenaga kependidikan, harus menyadari bahwa yang melekat padanya adalah; (1) Guru sebagai jabatan profesionalisme adalah pekerjaan professional yang membutuhan kemampuan khusus hasil proses pendidikan keguruan, (2) Guru sebagai sumber belajar dan sumber fasilitator, (3) Guru sebagai pengelolah dan juga sebagai demonstrator, (4) Guru sebagai pembimbing, dan (5) Guru sebagai motivator, dan juga sebagai evaluator.
Evaluasi memiliki cakupan sistem yang luas. Yang termasuk di dalamnya adalah penilaian, pengukuran, dan tes. antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.


















DAFTAR PUSTAKA

Achmad paturusi. Manajemen pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta: PT Rineka cipta, 2012
http://shantinoviani92.blogspot.com/2012/03/pentingnya-evaluasi-pembelajaran-dalam.html